Dinkes PP dan KB Adakan Kegiatan Integrasi Sistem Informasi e-Logistik Obat dan Vaksin Tahun 2024
DINKES-PPKB. KAPUAS HULU,
PUTUSSIBAU - Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes PP dan KB) Kabupaten Kapuas Hulu melaksanakan kegiatan Integrasi Sistem Informasi e-Logistik Obat dan Vaksin Tahun 2024 di Aula Kantor Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan KB Kabupaten Kapuas Hulu, Jumat (27/9/2024).
Kegiatan tersebut dibuka oleh Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Kapuas Hulu H. Sudarso, S.Pd.,M.M. Hadir Kepala Bidang Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatan (PSDK) Katharina Ellyani Rinyasari, S.Tr.Keb.,M.A.P.
Hadir Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Ade Hermanto, S.K.M.,M.A.P beserta para Ketua Tim Kerja dan Staf dilingkungan Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Kapuas Hulu.
Dalam laporannya, Kepala Bidang PSDK Katharina Ellyani Rinyasari selaku ketua pelaksana kegiatan menyampaikan bahwa, Obat dan Vaksin memiliki peran penting dalam system Kesehatan nasional.
"Obat dan Vaksin berperan dalam mendukung pelayanan Kesehatan di semua tingkat pelayanan. Oleh karena itu ketersediaan harus terus terpantau di setiap daerah," ujarnya.
Lebih lanjut Kabid PSDK menyampaikan, Managemen logistik obat dan vaksin yang baik akan memberikan kemudahan pengelolaan obat dalam rangka pengadaan, penyimpanan, dan distribusi untuk memenuhi kebutuhan pasien yang semakin meningkat.
Salah satu strategi Kementrian Kesehatan adalah meningkatkan akses kemandirian dan mutu sediaan farmasi, dimana salah satu sasaran yang akan di capai adalah setiap fasyankes memiliki ketersediaan obat dan vaksin esensial.
"Untuk mencapai target indikator dari sasaran strategi tersebut perlu didukung managemen logistic obat dan vaksin yang optimal, yaitu melalui pemanfaatan system managemen logistik secara elektronik, sehingga efisiensi dan efektivitas pemantauan ketersediaan obat dan vaksin dapat ditingkatkan," harap Kabid PSDK.
Dengan Adanya kegiatan ini diharapkan data pencatatan managemen logistik obat dan vaksin termasuk penerimaan, pendistribusian serta pelaporan ketersediaan dapat diakses, sehingga output laporan dari aplikasi terintegrasi secara nasional.
Adapun tujuan dari kegiatan tersebut diantaranya Puskesmas dan Rumah Sakit dapat melakukan pengelolaan obat dan vaksin melalui system e-logistik berbasis website dan Data ketersediaan obat dan vaksin dapat terpantau secara real time.
Selain itu Puskesmas dan Rumah Sakit mendapatkan informasi mengenai aplikasi e-logistik yang digunakan untuk pengelolaan obat dan vaksin sesuai dengan pedoman pengelolaan obat dan vaksin dari Kementerian Kesehatan dan Memberikan informasi mengenai sistem pelaporan bulanan, triwulan dan tahunan berbasis e-logistik .
Kegiatan Integrasi Sistem Informasi e-Logistik Obat dan Vaksin diikuti sebanyak 26 orang peserta, dari pengelola obat tingkat puskesmas se-Kabupaten Kapuas Hulu, RSUD dr. Achmad Diponegoro Putussibau, RSUD Badau dan RSUD Semitau, dengan Narasumber Staf Tim Kerja Farmasi, Makanan dan Minuman Dinas Kesehatan PP dan KB Kabupaten Kapuas Hulu.
Sementara itu, dalam sambutan dan arahannya ketika membuka kegiatan Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Kapuas Hulu H. Sudarso menyampaikan,
obat merupakan kebutuhan vital bagi kesehatan manusia, oleh karena itu keberadaanya harus terus terpantau di setiap puskesmas dan rumah sakit.
"Dinas Kesehatan sebagai instansi yang bertanggung jawab atas peredaran obat memiliki peranan penting dalam menata pendistribusian obat hingga sampai ke pasien," tegas Kadinkes.
Permasalahan tersebut kemudian memunculkan konsep OGP (One Gate Policy) yaitu suatu system untuk memantau distribusi dan ketersedian obat melalui satu pintu, dimana sistem pelaporan ketersedian dan pendistribusian obat dan vaksin akan dipantau melalui system online sehingga diharapkan pengelolaan dan pendistribusian obat lebih efisien.
Kadinkes berharap, melalui konsep One Gate Policy Kementrian Kesehatan mengembangkan aplikasi e-Logistik berbasis website, dimana pemerintah pusat dapat memantau secara aktual tingkat kecukupan, ketersedian serta kondisi obat dan vaksin antara produsen dan stok di daerah secara real time.
"Dengan adanya aplikasi e-Logistik Farmasi baik di kabupaten/kota maupun provinsi dapat melaporkan tingkat ketersedian, kecukupan dan kondisi obat di daerah secara tepat waktu, untuk menghindari adanya kekosongan stok obat di daerah," harap Kadinkes.
Menurutnya, dengan banyaknya aplikasi di Kefarmasian ini semestinya akan semakin mempermudah dalam pekerjaan kefarmasian, untuk itu seluruh petugas Kefarmasian harus benar-benar paham bagaimana cara pengoperasian aplikasi-aplikasi tersebut serta dengan tertib menginput tiap data yang dibutuhkan.
"Aplikasi ini di pantau secara langsung hingga tingkat pusat secara real time sehingga penting untuk kita melaporkan data-data dengan tepat waktu," pesan Kadinkes mengingatkan. (*)