Dinkes.kapuashuluab.co.id - Puskesmas Silat Hilir, melalui Penanggung Jawab Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) melaksanakan Kegiatan Intervensi Lanjut PIS-PK pada indikator Persalinan di Fasilitas Kesehatan.
Kegiatan pada Jumat (14/8/2020) kegiatan itu disingkat dengan "SI ANJELIN DAN MIDUN KE FASKES" atau Strategi Antar Jemput Ibu Bersalin dan Mitra Dukun Ke Fasilitas Kesehatan, dengan sasaran Ibu Hamil Desa Pangeran. Hadir
Koordinator PIS-PK, Bidan Koordinator Puskesmas Silat Hilir, Nakes Pustu Desa Pangeran, Nakes Polindes Desa Pangeran, Kasi Kesra Desa Pangeran, Ibu HamilĀ Suami/Keluarga dan dukun bayi.
"Intervensi lanjut PIS-PK pada indikator persalinan di Faskes dilaksanakan guna meningkatkan capaian persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Silat Hilir," terang Kepala Puskesmas Silat Hilir.
Selain itu bertujuan untuk menurunkan kesakitan dan komplikasi persalinan, memberikan pelayanan yang cepat dan tepat bila terjadi komplikasi dan memberikan kenyamanan keamanan dan keselamatan pada ibu hamil, bersalin dan nifas.
"Kegiatan Intervensi Lanjut PIS-PK ini melibatkan Kasi Kesra Desa Pangeran sebagai salah satu penanggung jawab P4K yang berperan penting dalam antar-jemput ibu bersalin ke Faskes," ungkapnya.
Dalam intervensi PIS-PK kali ini, para Ibu hamil dan Suami/Keluarga mendapatkan Konseling, Informasi dan Edukasi (KIE) tentang pentingnya Persalinan di Fasilitas Kesehatan, kemudian semua Ibu Hamil di Desa Pangeran sudah mengisi amanat Persalinan sebagai salah satu perencanaan pertolongan persalinan.
"Kemudian dukun bayi yang hadir sudah berkomitmen untuk meningkatkan kerjasama dalam menggiring ibu hamil ke Fasilitas Kesehatan, dan Suami/Keluarga ibu hamil siap siaga menjelang proses persalinan, sebagai bentuk dukungan moril dalam keselamatan ibu dan bayi," pungkasnya.
Kegiatan Intervensi Lanjut PIS-PK hari ini dilaksanakan dengan memperhatikan Protokol Covid-19 diera New Normal, dengan
Demo Cuci Tangan 6 Langkah sudah diterapkan sebagai salah satu kebiasaan dalam pencegahan penularan COVID-19. (*)