PUTUSSIBAU - Dalam rangka meningkatkan kewaspadaan dini masyarakat terhadap pencegahan penularan Demam Berdarah Dengue (DBD), tim kesehatan Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Kapuas Hulu melaksanakan Penyuluhan Demam Berdarah Dengue.
Kegiatan yang bertemakan Promkes _On The Road_ “Kewaspadaan Dini terhadap Demam Berdarah Dengue (DBD) di Wilayah Kabupaten Kapuas Hulu” itu berlangsung selama 2 hari yakni dari Tanggal 11 - 12 Mei 2022.
Penanggungjawab/pelaksana Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, Dinkes P2KB Kabupaten Kapuas Hulu.
Kepala Sub Koordinator Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, Dinkes P2KB Kabupaten Kapuas Hulu menyampaikan, rute penyuluhan mencakup beberapa wilayah di seputaran kota Putussibau, diantaranya Kelurahan Hilir Kantor, Kelurahan Putussibau Kota, dan Kelurahan Kedamin Hulu.
"Langkah tersebut untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya peningkatan kasus / Kejadian Luar Biasa (KLB) Demam Berdarah Dengue, maka kita menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk menyiapkan kesiapsiagaan menghadapi terjadinya KLB Demam Berdarah Dengue tersebut," ujarnya.
Dalam himbauan yang diberikan, masyarakat dapat melaksanakan Langkah-langkah antisipasi, sebagai berikut, seperti meningkatkan Peran serta / kerja sama masyarakat di masing-masing wilayah, Melaksanakan kegiatan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) di masing-masing wilayah dengan Gerakan 3 M-Plus yaitu, Menguras tempat penampungan air minimal satu minggu sekali, Menutup tempat penampungan air dang mengubur barang bekas yang dapat menampung air
dan Mendaur ulang barang bekas yang bisa dijadikan tempat perkembang biakan jentik nyamuk.
Plus-nya adalah bentuk upaya pencegahan tambahan yaitu Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, Menggunakan lotion anti nyamuk atau minyak sereh saat dirumah dan keluar lingkungan rumah, Memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi, Menggunakan kelambu saat tidur, Meletakkan pakaian bekas pakai dalam wadah tertutup, Memberikan bubuk abate pada penampungan air yang sudah dikuras, Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancer, dan Menanam tanaman pengusir nyamuk
"Diharapkan anggota keluarga menjadi Juru Pemantau Jentik (JUMANTIK) dirumah sendiri serta bertanggung jawab agar tidak ada jentik nyamuk di bak penampungan air dirumah dan lingkungan sekitarnya," katanya.
Kemudian perlu dilakukan Kerja bakti/ Gotong royong secara serentak untuk memberantas tempat bersarang dan Perkembangbiakannya Jentik nyamuk Aedes aegypti, dilaksanakan secara rutin dan berkesinambungan minimal seminggu sekali pada masing-masing Desa, Dusun dan RT dan diharapkan peran serta sekolah, karang taruna, untuk ikut melaksanakan kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk tersebut
"Fogging atau pengasapan bukan merupakan cara mencegah perkembangbiakan nyamuk Aedes Sp. Mari Bersama-sama saling mengingatkan dan bergerak untuk mencegah wabah demam berdarah dengue. Salam sehat, aku sehat, nuan sehat, sehat milik kita Bersama," ajak Kepala Sub Koordinator Promkes.
Kegiatan penyuluhan dilaksanakan menggunakan mobil penerangan Promosi Kesehatan dengan cara pengeras suara di jalan raya. (*)