DINAS KESEHATAN PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA
KABUPATEN KAPUAS HULU
 
Nakes Puskesmas Suhaid Adakan Pelayanan Posyandu Terintegrasi di Desa Mantan
Suhaid , Senin 18 Mar 2024
PUSKESMAS SUHAID - Dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di wilayah Kecamatan Suhaid, Tenaga kesehatan (Nakes) Puskesmas Suhaid terus menggencarkan pemeriksaan kesehatan masyarakat Lansia (lanjut) usia dan masyarakat usia produktif di wilayah kerja Puskesmas setempat.
 
Kegiatan yang dilaksanakan diantaranya Deteksi Dini Penyakit Tidak Menular (PTM) di Posyandu Lansia Terintergrasi Posbindu PTM di Posyandu Kenanga Desa Mantan Kecamatan Suhaid Kabupaten Kapuas Hulu Provinsi Kalimantan Barat, Kamis (14/3/2024).
 
Kegiatan tersebut dengan tema "Ayo, Jaga kesehatan Usia Produktif dan Lansia, dengan melakukan Skrining Penyakit Tidak Menular"
 
Dengan adanya Posyandu Lansia Terintergrasi usia produktif di skrining PTM (Penyakit Tidak Menular ) untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam pencegahan dan penemuan dini faktor risiko PTM (Penyakit Tidak Menular)
 
Penanggung jawab/pelaksana tenaga kesehatan Puskesmas Suhaid Cica Armanti, A.Md.Kep, Ibrahim, A.Md.Kep dan Junainah. Hadir Nakes Pustu/Poskesdes, Kader Posbindu Desa Mantan dan warga desa setempat.
 
Dalam kesempatan tersebut, Tenaga kesehatan Puskesmas Suhaid Cica Armanti menyampaikan, adanya kegiatan Posyandu terintegrasi tersebut diharapkan masyarakat bisa mengontrol kesehatan dan mendeteksi lebih dini penyakit yang di derita.
 
"Terutama dalam pencegahan penyakit tidak menular dan harapannya, partisipasi masyarakat dalam mengontrol kesehatan di Posyandu Terintegrasi posbindu setiap bulannya bisa lebih ditingkatkan," tutur Cica Armanti.
 
Sasaran sudah menerima pelayanan dengan melakukan Penimbangan Berat Badan,Tekanan Darah, pengukuran Lingkar Perut, pengecekan GDS, Kolesterol, AU, dengan peserta Lansia 5 Orang dan usia produktif 20 orang.
 
"Kami menghimbau kepada masyarakat agar rutin datang ke pelayanan kesehatan di Posbindu PTM ini, sehingga upaya kontrol terhadap kesehatan masyarakat dapat lebih optimal," tuntas Cica Armanti. (*)