Dinkes.kapuashulukab.go.id - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Semitau melaksanakan Workshop Covid-19 dalam SNARS Edisi 1.1, Persiapan RSUD Semitau dalam Penatalaksanaan Covid-19 berdasarkan SNARS Edisi 1.1" pada Rabu (23/9/2020)
Kepala Seksi Pelayanan Medik Ns. Joni Cahyadi S.Kep menyampaikan, kegiatan tersebut dalam rangka menyatukan persepsi pihak manajemen dengan staff klinis serta non klinis dalam penatalaksanaan Covid-19 berdasarkan SNARS Edisi 1.1
"Kemudian untuk mensosialisasikan berkenaan perlunya pembuatan regulasi yang harus dibuat, sebagai sarana komunikasi efektif antar staff klinis dan non klinis terutama saat terjadi outbreak," ungkapnya.
Selain itu pihak manajemen dapat mengantisipasi dalam perencanaan persiapan sebagai RS rujukan Covid-19 berdasarkan Self assessment Hospital Safety Index serta Distarter Plan
"Selanjutnya pihak manajemen memastikan keamanan dan keselamatan kerja bagi staff klinis maupun non klinis saat bertugas menangani kasus Covid-19 terutama saat terjadi outbreak," jelas Joni.
Sasaran kegiatan yakni anajemen RSUD Semitau, Staff Klinis dan Non Klinis, yang dilaksanakan di Gedung RSUD Semitau Ranap 05.
Adapun kegiatan workshop berupa penyampaian Materi Covid-19 dalam SNARS Edisi 1.1, Pembuatan Regulasi berkaitan dengan Penatalaksanaan Covid-19 berdasarkan pada SNARS Edisi 1.1 setidaknya ada 25 regulasi yg mengatur penatalaksanaan Covid-19 mulai dari sebelum pasien datang ( Manajemen Distarter/Distarter Plan, self assessment dengan menggunakan parameter Hospital Safety Index, identifikasi wabah internal dan eksternal beserta outbreaknya.
"Kemudian modifikasi ruangan saat terjadi wabah/outbreak) Saat pasien akan masuk ke RS (triage dan Skrining awal) Saat pemeriksaan awal Pasien (assement awal pasien di IGD dan Rawat Jalan, rencana Asuhan Pasien risiko tinggi dan pelayanan risiko tinggi, delay of treatment, penanganan barang milik pasien) Saat pasien menjalani perawatan (Assessment Lanjutan di rawat inap, discharge planning, edukasi staff klinis dan Non Klinis, pasien serta keluarga," papar Joni.
Kemudian penanganan limbah, pencucian linen dan desinfeksi peralatan dan lingkungan, manajemen outbreak Covid-19, Penempatan pasien di ruangan tekanan negatif serta pasien dgn imunosupresi, transfer internal antar unit.
"Kita sampaikan juga penatalaksanaan tindakan invasif dan berpotensi mengakibatkan terjadinya aerosol, penatalaksanaan pemeriksaan penunjang, Pelayanan kefarmasian," paparnya.
Sambungnya, disampaikan juga surveilans risiko infeksi dan Surveilans infeksi, dilema etik dan handling komplain/pengaduan, kewaspadaan kontak, monitoring, evaluasi serta pelaporan, penatalaksanaan pasien kritis) serta saat pasien pulang (manajemen Pulang karena Sehat, APS, Rujukan/transfer eksternal, Meninggal, transportasi ambulance serta pemulasaraan jenazah)
"Selain itu tentang Rencana Kerja Sosialisasi Regulasi dan simulasi setiap Pokja akreditasi SNARS Edisi 1.1," kata Joni.
Jumlah peserta workshop sebanyak 48 orang, dengan kegiatan tambahan Telusur dokumen PPI, ARK, PAP, MFK, serta survey unit layanan isolasi. (*)