SILAT HILIR - Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes PP dan KB) Kabupaten Kapuas Hulu Ade Hermanto, S.KM.,M.A.P beserta jajaran melaksanakan Penyuluhan Kesehatan tentang "Cegah Japanese Encephalitis (JE) Dengan Imunisasi" di Aula SDN 18 UPT IV Silat, Kecamatan Silat Hilir Kabupaten Kapuas Hulu Provinsi Kalimantan Barat, Kamis (21/9/2023).
Subkoordinator Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Selvi Dalia, S.Tr., Keb dan Staf Ita Alman Andela, SKM.
Hadir Perwakilan Koordinator Pendidikan (Kordik) Silat Hilir, Kepala Sekolah SDN 18 UPT IV Silat Hilir, Perwakilan Puskesmas/Bidan Desa setempat, Ketua Komite Sekolah Serta orang tua siswa, dengan jumlah peserta sebanyak 82 orang.
Dalam sambutannya, Kepala Bidang Kesmas Ade Hermanto menyampaikan, penyuluhan dilakukan dengan tujuan agar masyarakat secara Khusus orangtua siswa dapat mengetahui tentang penyakit Japanese Encephalitis (JE) atau penyakit radang otak, sehingga dapat melakukan pencegahan bagi anak - anaknya.
"Diharapkan orang tua mengetahui bahaya dari JE, dampak serta cara pencegahan yang dapat dilakukan oleh Masyarakat secara khusus melalui orangtua selalin dengan melaksanakan 3M Plus juga dengan diberikannya Vaksin pada anak usia 9 bulan sampai dengan anak dibawah usia 15 tahun," papar Ade Hermanto.
Untuk untuk Ade Hermanto berharap, dengan adanya kegiatan ini Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Kapuas Hulu mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bergandengan tangan, bekerjasama, dalam upaya pencegahan virus JE.
"Dengan mensukseskan bersama pelaksanaan Pencanangan Vaksin JE serentak di Kalimantan Barat pada Tanggal 26 september 2023 secara Khusus di Kabupaten Kapuas Hulu," ajak Ade.
Pelaksanaan legiatan penyuluhan dilakukan dengan metode ceramah, diskusi dan tanya jawab. Adapun untuk mengetahui peningkatan kemampuan peserta (orangtua) pemateri memberikan beberapa pertanyaan secara verbal saat sebelum dan setelah dilaksanakan kegiatan penyuluhan, dengan demikian dapat mengetahui perkembangan pengetahuan yang dimiliki oleh peserta kegiatan. (*)