BADAU - Dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di wilayah perbatasan RI -Malaysia Kecamatan Badau Kabupaten Kapuas Hulu Provinsi Kalimantan Barat, Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes PP dan KB) Kabupaten Kapuas Hulu menggelar AKSI GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) pada (16/9/2023).
Kegiatan yang dipusatkan di Kantor Kecamatan Badau Kabupaten Kapuas Hulu dibuka langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Kapuas Hulu H. Sudarso, S.Pd.,M.M. Hadir Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Ade Hermanto, SKM.,M.A.P beserta jajaran Subkoordinator dan Staf.
Hadir mewakili Camat Badau beserta Forkopimcam Badau, Kepala Desa, Kepala Puskesmas Badau beserta Staf, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat di Kecamatan Badau, masyarakat dan siswa - siswi tingkat SMP dan SMA di Kecamatan Badau.
Dalam sambutannya, Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Kapuas Hulu H. Sudarso menyampaikan bahwa, ini masyarakat sedang mengalami perubahan pola penyakit yang ditandai dengan meningkatnya kematian dan kesakitan akibat Penyakit Tidak Menular (PTM)
Disampaikan Sudarso, pada tahun 1990 penyakit infeksi seperti ISPA, Tb, Diare menjadi penyebab kematian dan kesakitan, sejak tahun 2010 bergeser menjadi penyakit tidak menular seperti stroke, jantung, kanker, diabetes menjadi penyebab terbesar kematian dan kecacatan.
"Resiko penyakit tidak menular menjadi semakin tinggi karena transisi demografi, semakin meningkatnya proporsi dan jumlah penduduk dewasa dan lanjut usia yang rentan terhadap penyakit degeneratif," terang Kepala Dinas Kesehatan PP dan KB.
Tingginya angka kesakitan dan kematian akibat penyakit tidak menular ini menyebabkan tingginya kebutuhan biaya masyarakat akan pelayanan kesehatan terutama pelayanan rujukan di rumah sakit.
"Hal ini akan menambah beban pemerintah dan masyarakat karena penanganannya membutuhkan biaya yang besar dan teknologi yang tinggi," ujarnya.
Lebih lanjut Sudarso menyampaikan, tingginya kesakitan akibat penyakit tidak menular disebabkan oleh perubahan pola hidup masyarakat yang cenderung tidak aktif secara fisik, kebiasaan merokok dan alkohol.
"Selanjutnya kecenderungan masyarakat untuk makan makanan olahan siap saji, tinggi gula, garam, dan lemak menyebabkan rendahnya konsumsi buah dan sayur di masyarakat berakibat pada gangguan pencernaan dan obesitas," paparnya.
Oleh karena itu menurut Sudarso, Promotif dan Preventif merupakan upaya yang sangat efektif untuk mencegah meningkatnya kematian dan kesakitan akibat penyakit, baik menular maupun tidak menular.
"Pencegahan penyakit sangat tergantung pada perilaku individu yang didukung oleh kualitas lingkungan, ketersediaan sarana dan prasarana serta dukungan pemerintah, non pemerintah dan masyarakat," ucapnya.
Hal ini lanjut Sudarso, memerlukan suatu gerakan yang sistematis dan terus menerus untuk mendorong masyarakat berperilaku hidup sehat. upaya promotif dan preventif sejalan dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 13 Tahun 2022 Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2020-2024 yaitu Reformasi Kesehatan pada Transformasi Layanan Primer.
Ditambahkan Sudarso, Program Indonesia Sehat dilaksanakan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dengan penguatan 3 (tiga) Pilar utama, yaitu Mewujudkan paradigma sehat, Penguatan pelayanan kesehatan dan Jaminan Kesehatan Nasional.
"Salah satu upaya untuk mengintegrasikan ke 3 Pilar tersebut dilakukan melalui pendekatan keluarga dan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) untuk mencapai keluarga sehat," jelas Sudarso.
Gerakan masyarakat hidup sehat merupakan upaya untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan bagi setiap orang untuk hidup sehat dalam upaya meningkatan derajat kesehatan masyarakat khususnya masyarakat di Kecamatan Badau.
"Dengan adanya gerakan masyarakat hidup sehat diharapkan meningkatnya kesadaran masyarakat tentang Gaya Hidup Sehat," harap Sudarso.
Maka pada pelaksanaan kali ini aksi GERMAS dilakukan secara terintegrasi pada beberapa kegiatan diantaranya, Aksi Bergizi dengan melaksanakan aktifitas fisik, sarapan sehat, minum Tablet Tambah Darah bagi remaja putri untuk meningkatkan kesadaran siswa dalam membiasakan konsumsi TTD sebagai upaya pencegahan stunting bagi generasi akan datang.
Selanjutnya dilaksanakan Deklarasi Ibu Hamil Sehat, minum tablet tambah darah bagi ibu hamil, cek kesehatan ibu hamil dan gerakan pengendalian penyakit prioritas dengan melaksanakan skrining serta cek kesehatan.
"Maka saya sangat mengapresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini sebagai wujud peran serta kita dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di Kabupaten Kapuas Hulu secara khusus kecamatan Badau. Untuk itu saya mengajak semua yang hadir agar mengikuti rangkaian kegiatan ini dan ikut menggerakkan masyarakat dalam berperilaku Hidup Bersih dan Sehat," ajak Kepala Dinas Kesehatan PP dan KB Kabupaten Kapuas Hulu ini.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Bidang Kesmas Ade Hermanto menambahkan, Gerakan Masyarakat Hidup Sehat merupakan upaya untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan bagi setiap orang untuk hidup sehat dalam upaya meningkatan derajat kesehatan masyarakat, khususnya masyarakat di Kecamatan Badau.
"Dengan adanya gerakan masyarakat hidup sehat diharapkan meningkatnya kesadaran masyarakat tentang gaya hidup sehat," kata Ade.
Pada pelaksanaan kali ini kata Ade, Aksi GERMAS dilakukan secara terintegrasi pada beberapa kegiatan diantaranya aksi bergizi dengan melaksanakan aktifitas fisik, sarapan sehat, minum Tablet Tambah Darah bagi remaja putri untuk meningkatkan kesadaran siswa dalam membiasakan konsumsi TTD sebagai upaya pencegahan stunting bagi generasi akan datang.
Adapun sekolah yang terlibat dalam kegiatan ini yaitu sebanyak 124 siswa - siswi dari SMPN 1 Badau, SMAN 1 Badau, dan SMPN 3 Seriang Kecamatan Badau.
Selanjutnya dilaksanakan Deklarasi Ibu Hamil Sehat, minum Tablet Tambah Darah bagi ibu hamil, Cek kesehatan ibu hamil berupa pemeriksaan USG dan konsultasi kehamilan.
"Harapannya ibu dan keluarga mendukung dan mau memeriksakan kehamilan secara rutin, dan dapat menerapkan pola makan sehat agar kehamilan tetap sehat sampai hari persalinan nanti," harap Ade.
Kemudian dilaksanakan Gerakan Pengendalian Penyakit Prioritas dengan melaksanakan skrining serta cek kesehatan berupa wawancara faktor resiko kesehatan, cek tekanan darah, cek gula darah, pengukuran berat badan tinggi badan serta lingkar perut yang merupakan pemeriksaan untuk mendeteksi risiko terjadinya Penyakit Tidak Menular. (*)