Dinkes.kapuashulukab.go.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kapuas Hulu mengingatkan masyarakat agar tetap waspada pasca banjir, karena beberapa penyakit rawan timbul seperti diare, tifoid, ISPA hingga Leptospirosis.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Ade Hermanto, SKM menyampaikan, penyakit tersebut dapat dicegah dengan cara mudah seperti mengenakan masker saat membersihkan rumah pasca banjir, mencuci tangan dengan sabun.
"Kemudian makan makanan yg hygienis dan bergizi seimbang, kemudian berprilaku hidup bersih dan sehat, konsumsi vitamin dan hindari anak untuk bermain air banjir yang terlalu sering dan lama," kata Ade Hermanto Sabtu (19/9/2020).
Lebih lanjut Ade menjelaskan, sejumlah penyakit pascabanjir diantaranya diare, yang disebabkan dari konsumsi makanan dan minuman serta kebersihan yang kurang higienis terutama selama banjir.
"Saat banjir berlangsung banyak tumpukan sampah dan kotoran bercampur ke dalam rumah dan menempel di tubuh. Para pengungsi korban banjir juga bisa terkena diare. Faktor pendorongnya yakni, kondisi cuaca yang tidak stabil, sanitasi tempat pengungsian yang buruk dan sulitnya mendapat air bersih," ungkap Ade.
Kemudian tipoid, lenyakit ini kata Ade disebabkan oleh bakteri Salmonella enterica yang terdapat dalam makanan dan minuman yang kurang higienis terutama selama banjir.
"Gejala demam tifoid yakni tubuh menggigil, badan lemas, demam tinggi hingga 39 sampai 40 celcius.
Pencegahannya dengan menerapkan pola hidup bersih, terutama dalam membersihkan rumah dari banjir. Menggunakan sarung tangan dan alas kaki tertutup saat bergotong royong memberiskan lingkungan banjir," pesannya.
Penyakit berikutnya ISPA atau Infeksi Saluran Pernapasan Akut, yang disebabkan oleh udara dingin bercampur dengan air beraroma kotor selama banjir berlangsung. ISPA kata Ade sangat mudah menular dan dapat dialami oleh siapa saja, terutama anak-anak dan lansia.
"Tindakan pencegahan utama ISPA sangat mudah, yakni menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Seperti mencuci tangan setelah membersihkan rumah dari banjir. Kebanyakan ISPA disebabkan oleh virus, sehingga dapat sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan khusus dan antibiotik," beber Ade.
Untuk itu disarankan perbanyak konsumsi makanan kaya vitamin, terutama vitamin C, untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
Selanjutnya Leptospirosi, merupakan penyakit yang disebabkan bakteri leptospira. Resiko para korban banjir untuk terjangkit Leptospirosis yakni dari air banjir yang bercampur sampah dan kotoran tikus.
Gejala yang ditimbulkan dari infeksi bakteri leptospira seperti gejala flu, sakit kepala, demam, dan nyeri otot. Bisa juga berupa hilang nafsu makan, mual, muntah, serta ruam.
"Pencegahan infeksi bakteri leptospira yang paling mudah yakni mencuci tangan setelah membersihkan rumah dari genangan dan lumpur banjir.
Kemudian menggunakan sarung tangan dan alas kaki tertutup serta menggunakan pembersih antibakteri saat membersikan rumah dari genangan dan lumpur banjir. Sebab Bakteri leptospira dapat masuk ke tubuh melalui membran mukosa dan luka terbuka," papar Ade.
Pada beberapa bagian tubuh, membran mukosa menyatu dengan kulit, semisal pada lubang hidung, bibir, telinga, daerah kemaluan, dan pada anus.
Kemudian penyakit kulit seperti gatal-gatal dan alergi
Dapat dicegah dengan selalu menjaga kebersihan badan dengan mandi pakai air bersih serta menggunakan sabun.
Ade menambahkan, pihaknya sudah menghimbau kepada seluruh puskesmas untuk selalu waspada dan selalu siaga dalam menghadapi penyakit-penyakit pasca banjir.
"Jadi puskesmas akan selalu siaga untuk melayani masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan, khususnya kepada mereka yang terdampak banjir," tuntas Ade Hermanto. (*)