Plt Kapuas Kalis dan Jajaran Terima Kunjungan Inspeksi Pengawasan Obat dan Makanan di Puskesmas
PUSKESMAS KALIS - Untuk memastikan penggunaan bahan medis habis pakai dikelola dengan baik, Puskesmas Kalis, Kecamatan Kalis Kabupaten Kapuas Hulu menerima kunjungan dari Badan Pengawas Obat Makanan yang melakukan Inspeksi di gedung Puskesmas Kalis, Selasa (31/1/2023) kemarin.
Tujuan kegiatan tersebut untuk melakukan pengobatan Pasien Secara Rasional mengurangi Penggunaan Antibiotik dan mencegah resistensi obat.
Penanggungjawab pelaksana kegiatan Plt Kepala Puskesmas Kalis dan Tenaga Farmasi Puskesmas Kalis. Sasaran kegiatan Petugas Farmasi Puskesmas Kalis, Pengelola Vaksin, penanggungjawab TB Paru dan Dokter Puskesmas Kalis.
Hadir Kepala Tata Usaha Puskesmas Kalis, Amandus, A.Md.Kep, sekaligus membuka kegiatan.
"Dengan adanya Inspeksi atau melakukan intelejen dan penyelidikan dibidang pengawasan obat dan makanan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan," ujar Plt Kapus Kalis.
Maka dengan adanya Inspeksi atau pemeriksaan secara menyeluruh atau sebagian terhadap pengawasan obat dan makanan, maka diketahui cara mendistribusikan obat ke seluruh petugas pustu dan polindes dan tetap sesuai dengan petunjuk yang ada.
Telah dilakukannya kegiatan Inspeksi dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan di Puskesmas Kalis.
Adapun catatan yang harus dilakukan oleh Puskesmas Kalis diantaranya kartu stok obat harus dilengkapi perjenis obat yang ada, kemudian obat penenang harus disimpan terpisah termasuk resepnya dibedakan warna dan disimpan juga harus beda.
Kemudian di Pustu/Polindes tidak boleh diberikan antibiotik dan kalau harus mendapatkan antibiotik harus dirujuk ke Puskesmas Induk.
Penyimpanan obat harus diperhatikan juga terutama obat TB juga dan suhunya dan tidak kalah penting dalam penyimpanan vaksin juga harus diperhatikan dan suhunya selalu di monitor dan dicatat.
Serta cara pemusnahan obat ketika ditemukan ada obat-obat yang ditemukan kadaluarsa, dan di bagian gudang harus selalu dalam kondisi terkunci dan dibagian Farmasinya harus petugas yang ditunjuk saja dan tidak boleh orang-orang atau petugas bebas lalu lalang. (*)
