Jika anda pernah bepergian ke daerah terdampak Corona.
Harap segera melapor dengan meng-klik tombol ini !.
LAPOR
DINAS KESEHATAN, PENGENDALIAN PENDUDUK
DAN KELUARGA BERENCANA
KABUPATEN KAPUAS HULU
 
Pelayanan di Desa Sekulat, Dinkes PP dan KB Tuntaskan Kegiatan PKB di Tahun 2022
Selimbau, Rabu 21 Dec 2022
 
SELIMBAU - Pelayanan Kesehatan Bergerak (PKB) Triwulan IV Tahun 2022 di Daerah Terpencil Perbatasan dan Kepulauan (DTPK) oleh Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Kapuas Hulu dilaksanakan di Desa Sekulat Kecamatan Selimbau Kabupaten Kapuas Hulu.
 
Kegiatan tersebut dijadwalkan dari Tanggal 18 - 22 Desember 2022, dengan melibatkan dokter umum, dokter gigi dan 3 dokter spesialis, yaitu
spesialis obsteri gynekologi, spesialis penyakit dalam dan spesialis anak.
 
Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Kapuas Hulu H. Sudarso, S.Pd.,MM saat menghadiri kegiatan PKB di Desa Sekulat menyampaikan bahwa, Pelayanan Kesehatan Bergerak di Desa Sekulat tersebut merupakan PKB ke empat selama tahun 2022, dimana Dinkes PP dan KB juga sebelumnya telah melakukan PKB di daerah lain di Kabupaten Kapuas Hulu.
 
"Kegiatan pelayanan kesehatan bergerak ini bertujuan untuk mendekatkan jangkauan pelayanan kesehatan gratis kepada masyarakat, sebagai wujud komitmen kita menghadirkan pelayanan kesehatan secara merata untuk masyarakat Kabupaten Kapuas Hulu, maka fokus pelayanan kesehatan bergerak ini di daerah terpencil perbatasan dan kepulauan," jelas Sudarso.
 
Adapun dari hasil pemeriksaan kesehatan masyarakat yang dilaksanakan dalam PKB di Desa Sekulat diantaranya, banyak ditemukan TBC Paru, disusul penyakit hipertensi/darah tinggi, dyspepsia /gangguan pencernaan, myalgia/pagal-pegal, chepalgia/sakit kepala, hiperkolestrol/kolesterol tinggi, ISPA/batuk dilek, faringitis /padang tenggorokan, diabetes melitus/kencing manis
dan PPOK/Penyakit Paru Obstruksi Kronis.
 
Disampaikan Sudarso, kasus terbanyak yang ditemukan pada anak adalah TBC Paru, yaitu sebanyak 17 kasus (16,83 persen)
 
"TBC anak dimana jumlah tersebut merupakan
kasus terbanyak untuk TBC anak dari seluruh
desa yang ada di Kabupaten Kapuas Hulu," ungkap H. Sudarso.
 
Menurut Sudarso, dengan jumlah tersebut, maka dipastikan terdapat pula TBC dewasa yang merupakan penular pada anak tersebut, sehingga perlu dilakukan investigasi kontak terhadap kontak erat pasien. 
 
"TBC anak menjadi perhatiann utama kami karena TBC menyebabkan gangguan tumbuh kembang pada anak yang salah satunya dapat
mengakibatkan terjadi stunting," jelas Sudarso.
 
Untuk itu Sudarso mengatakan, diperlukan
peranan dari masyarakat desa untuk membantu
penanggulangan masalah TBC ini, dengan cara
pembentukan dan pembinaan kader TBC yang
akan membantu tenaga kesehatan Desa Sekulat
untuk menjalankan program penanggulangan
TBC di Desa Sekulat.
 
Adapun rencana tindak lanjut dari kegiatan tersebut diantaranya, pembentukan Kader TBC, pelaksanaan pembinaan kader TBC minum dan peningkatan pengawasan menelan obat.
 
Untuk itu lanjut Sudarso, diharapkan lintas sektor terkait agar mendukung dan membantu dalam
pelaksanaan kegiatan ini. (*)