Dinkes.kapuashulu - Dalam upaya menekan angka penderita TB Paru di wilayah Kecamatan Putussibau Selatan, Puskemas Putussibau Selatan melaksanakan kontak tracking TB Paru, Sabtu (25/7/2020).
Kepala Puskesmas Putussibau Selatan dr. Dasmiati Olfah menyampaikan, kegiatan tersebut dilaksanakan oleh Petugas P2PM Puskesmas Putussibau Selatan.
"Dalam kontak trakcing itu, petugas melakukan pemeriksaan BTA (Bakteri Tahan Asam) Pemeriksaan BTA pada siapa saja anggota keluarga yang batuk," kata dr. Olfah.
Dikatakan Olfah, saat kontak trakcing dilaksanakan, petugas juga memberikan penyuluhan dan konseling individu, kemudian penerapan PHBS dan etika batuk dan membuang dahak.
"Kontak trakcing dilaksanakan untuk mencari sumber penular dan suspect tertular. Ini sebagai upaya kita untuk menjaring orang yang diduga mengalami TB paru- baru dari orang yang kontak erat langsung dengan penderita TB Paru BTA Positif," papar Olfah.
Tujuannya kata dr. Olfah untuk menjadi pedoman dalam menjaring suspek TB paru pada kontak erat dari penderita TB paru BTA positif.
Seperti diketahui, pemeriksaan bakteri tahan asam (BTA) adalah salah satu metode yang dilakukan untuk mendeteksi bakteri penyebab tuberkulosiskarena bakteri ini dapat hidup di lingkungan asam. (*)