Jika anda pernah bepergian ke daerah terdampak Corona.
Harap segera melapor dengan meng-klik tombol ini !.
LAPOR
DINAS KESEHATAN, PENGENDALIAN PENDUDUK
DAN KELUARGA BERENCANA
KABUPATEN KAPUAS HULU
 
Kabid P3 dan Jajaran Lakukan Surveilans Epidemiologi Penyakit Kusta di Kecamatan Mentebah
Mentebah, Kamis 03 Nov 2022

 

PUTUSSIBAU- Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P3) Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes PP dan KB) Kabupaten Kapuas Hulu melaksanakan Surveilans Epidemiologi Penyakit Kusta di wilayah Kecamatan Mentebah, yakni Desa Sukamaju, Menaren dan Desa Tekalong.

Surveilans Epidemiologi Penyakit Kusta tersebut dipimpin langsung Kepala Bidang P3 Kastono, S.Kep.,ME beserta jajaran, yang telah dilaksanakan selama dua hari yakni dari Tangga 2-3 November 2022.

Sementara itu, Kabid P3 Kastono menjelaskan, 

Surveilans Epidemiologi adalah kegiatan pengamatan yang sistematis dan terus menerus

terhadap data dan informasi tentang kejadian penyakit atau masalah kesehatan dan kondisi yang

mempengaruhi terjadinya peningkatan dan penularan penyakit atau masalah kesehatan.

"Untuk memperoleh dan memberikan informasi guna mengarahkan tindakan pengendalian dan

penanggulangan secara efektif dan efisien," kata Kastono, Kamis (3/11/2022)

Disampaikannya, tujuan dari surveilans epidemiologi kusta antara lain adalah tersedianya informasi tentang situasi, kecenderungan penyakit, dan faktor risikonya serta masalah kesehatan masyarakat dan faktor-faktor yang mempengaruhinya sebagai bahan pengambilan keputusan.

Lebih lanjut Kastono menjelaskan, Penyakit kusta adalah penyakit kronis yang disebabkan oleh infeksi Mycobacterium leprae (M. leprae) yang pertama menyerang saraf tepi, selanjutnya dapat menyerang kulit, mukosa mulut, saluran napas bagian atas, sistem retikuloendotelial, mata, otot, tulang dan testis kecuali susunan saraf pusat. 

"Pada kebanyakan orang yang terinfeksi dapat asimtomatik, namun sebagian kecil memperlihatkan gejala dan mempunyai kecenderungan untuk menjadi cacat,

khususnya pada tangan dan kaki," jelas Kastono.

Disampaikan Kastono,Penyakit kusta bila tidak dideteksi dan diobati secara dini berakibat cacat. Bila sudah cacat, penderitanya dijauhi, dikucilkan dan diabaikan sehingga sulit mendapatkan pekerjaan.

"Mereka menjadi sangat tergantung secara fisik dan finansial kepada orang lain yang pada

akhirnya berujung pada kemiskinan," kata Kastono. 

Adapun Epidemiologi lepra, atau juga dikenal dengan kusta atau Morbus Hansen, di Kapuas Hulu khususnya di Kecamatan Mentebah masih cukup tinggi. Untuk itu, pemerintah menyusun strategi percepatan eliminasi kusta melalui Peningkatan penemuan kasus secara dini di masyarakat,

"Pelayanan kusta berkualitas, termasuk layanan rehabilitasi yang diintegrasikan dengan

pelayanan kesehatan dasar dan rujukan, kemudian Penyebarluasan informais tentang kusta di masyarakat," ungkapnya.

Selain itu dilaksanakan Eliminasi stigma terhadap Orang Yang Pernah Mengalami Kusta (OPYMK) dan keluarganya, Pemberdayaan orang yang pernah mengalami kusta dalam berbagai aspek kehidupan dan penguatan partisipasi mereka dalam upaya pengendalian kusta.

"Kita juga berupaya melakukan Kemitraan dengan bebagai pemangku kepentingan, peningkatan dukungan kepada program kusta melalui penguatan advokasi kepada pengambil kebijakan dan penyedia layanan lain, serta penerapan pendekatan berbeda berdasarkan endemisitas kusta," pungkas Kastono. (*)