Jika anda pernah bepergian ke daerah terdampak Corona.
Harap segera melapor dengan meng-klik tombol ini !.
LAPOR
DINAS KESEHATAN, PENGENDALIAN PENDUDUK
DAN KELUARGA BERENCANA
KABUPATEN KAPUAS HULU
 
Sub Koordinator Gizi Adakan Pertemuan Orientasi Penguatan Surveilan Gizi Bagi Petugas Puskesmas
Putussibau, Minggu 30 Oct 2022
 
PUTUSSIBAU - Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Kapuas Hulu  melalui Sub Koordinator Gizi mengadakan pertemuan Orientasi Penguatan Surveilan Gizi Bagi Petugas Puskesmas tahun 2022.
Upaya Percepatan Perbaikan Gizi Masyarakat melalui pertemuan Orientasi penguatan surveilans gizi bagi petugas Puskesmas tersebut berlangsung di Aula Pusat Rehabilitasi Gizi Buruk (PRGB) Jl KS. Tubun Putussibau dan dilaksanakan tanggal 24 - 26 Oktober 2022.
Kegiatan tersebut menghadirkan Narasumber dari Politeknis Kesehatan Pontianak Kementerian Kesehatan dan Tenaga Ahli dari Organisasi Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi) DPC Kabupaten Kapuas Hulu Siti Wahdah, S.Gz.,RD.,MPH.
Adapun penerima manfaat dari kegiatan Orientasi Penguatan Surveilan Gizi bagi petugas Puskesmas ini adalah Tenaga Pelaksana Gizi Puskesmas dan Program Gizi Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Kapuas Hulu.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Kesmas Dinkes PP dan KB Kabupaten Kapuas Hulu Ade Hermanto, SKM menyampaikan, kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan 46 orang peserta pelatihan dalam melakukan Surveilans Gizi tahun 2022.
"Melalui pelatihan tersebut, tenaga pelaksana gizi Puskesmas mampu mengidentifikasi permasalahan gizi Balita yang ada diwilayah kerjanya," harap Ade.
Selain itu bertujuan agar petugas pelaksana gizi tersebut mampu mengidentifikasi permasalahan gizi yang ada pada ibu hamil, dan mampu mengidentifikasi permasalahan gizi yang ada di masyarakat dan institusi.
"Jadi nantinya petugas pelaksana gizi ini juga mampu menentukan intervensi yang tepat terhadap permasalahan gizi yang ada di wilayah kerja masing - masing," kata Ade.
Lebih lanjut Ade menyampaikan, untuk memperoleh informasi pencapaian kinerja perbaikan gizi masyarakat secara cepat akurat, teratus dan berkelanjutan, perlu dilaksanakan kegiatan surveilans gizi di seluruh wilayah kecamatan. 
"Pelaksanaan surveilan gizi akan memberikan indikasi perubahan pencapaian indikator kegiatan pembinaan gizi masyarakat," jelas Ade.
Selain itu pelaksanaan surveilans gizi diperlukan untuk memperoleh tambahan informasi lain yang belum tersedia dari laporan rutin, seperti konsumsi garam beryodium, pemantauan status gizi balita dan ibu hamil risiko Kurang Energi Kronis (KEK) dan lain-lain. 
"Untuk meningkatkan efektifitas kegiatan perbaikan gizi masyarakat dengan mempertajam upaya penanggulangan masalah gizi secara tepat waktu, tempat sasaran dan jenis tindakan, maka perlu dilakukan penguatan terhadap petugas gizi di Puskesmas," pungkas Ade Hermanto. (*)