Jika anda pernah bepergian ke daerah terdampak Corona.
Harap segera melapor dengan meng-klik tombol ini !.
LAPOR
DINAS KESEHATAN, PENGENDALIAN PENDUDUK
DAN KELUARGA BERENCANA
KABUPATEN KAPUAS HULU
 
Raker Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Kapuas Hulu Tahun 2022
Putussibau, Rabu 31 Aug 2022

 

PUTUSSIBAU - Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu melalui Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Kapuas Hulu menyelenggarakan Rapat Kerja Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Kapuas Hulu Tahun 2022 di Aula Kantor Bappeda Kabupaten Kapuas Hulu, Rabu (31/8/2022)

Rapat tersebut dihadiri langsung Wakil Gubernur Kalimantan Barat H. Ria Norsan, Wakil Bupati Kapuas Hulu Wahyudi Hidayat, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kapuas Hulu, Komandan Kodim 1206/Putussibau Letkol Inf Sri Widodo, Sekda Kabupaten Kapuas Hulu Drs. H. Mohd Zaini, MM, Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Kapuas Hulu H. Sudarso, S.Pd.,MM beserta jajaran, mewakili Kepala BKKBN Provinsi Kalimantan Barat, Camat dibeberapa Kecamatan, Ketua GOW, Ketua PKK perwakilan, kepala OPD dilingkungan Pemkab Kapuas Hulu dan undangan lainnya.

Wakil Bupati Kapuas Hulu Wahyudi Hidayat, ST berharap agar upaya percepatan penurunan stunting bisa ditingkatkan. Dimana pada tahun 2020 dari angka sebesar 32,9 persen mampu diturunkan menjadi 31,2 persen di tahun 2021.

"Ini harus dipertahankan dan ditingkatkan, untuk mencapai target 14 persen tahun 2024. Jadi perlu kolaborasi, pemerintah tidak bisa berjalan sendiri," kata Wabup Wahyudi Hidayat.

Menurut Wabup, masalah Stunting ini harus dicegah dari hulu, Pemda Kapus Hulu kata Wabup pernah bekerjasama dengan Kementerian Agama untuk memberikan edukasi kepada pelajar dalam pencegahan stunting.

"Jadi lebih baik mencegah, kalau sudah stunting berpengaruh kepada banyak hal, termasuk kecerdasan. Jadi saya berharap pada kesempatan ini semua semua harus mendukung percepatan penurunan stunting," ulasnya.

Dikatakan Wabup, tantangan memang tidak terjadinya konvergensi program, tidak terlaksana secara lengkap di lokus penanganan stunting, maka perlu Konvergensi, Intervensi gizi spesifik dan Sensitif. 

"Selain mengidentifikasi, saya harap rembuk stunting dapat meluruskan tindaklanjut kinerja di tahun berikutnya," kata Wabup Wahyudi Hidayat. (*)