Jika anda pernah bepergian ke daerah terdampak Corona.
Harap segera melapor dengan meng-klik tombol ini !.
LAPOR
DINAS KESEHATAN, PENGENDALIAN PENDUDUK
DAN KELUARGA BERENCANA
KABUPATEN KAPUAS HULU
 
Deteksi Dini Kanker Leher Rahim dan Kanker Payudara Melalui Metode IVA dan SADANIS
Putussibau, Rabu 10 Aug 2022

 

PUTUSSIBAU - Serentak seluruh Indonesia, Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes PP dan KB) Kabupaten Kapuas Hulu melalui Subkoordinator P3TM dan Keswa melaksanakan pemeriksaan deteksi dini kanker leher rahim dan kanker payudara melalui metode IVA (Inspeksi Visual Asetat) Pemeriksaan Payudara Klinis (SADANIS) pada Rabu (10/8/2022).

Kegiatan yang dipusatkan di Gedung FKUB Kabupaten Kapuas Hulu tersebut diselenggarakan Dinas Kesehatan PP dan KB bekerjasama dengan Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Kapuas Hulu.

Subkoordinator P3TM Dinkes PP dan KB Kabupaten Kapuas Hulu dr. Rosita menjelaskan, 

kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan Nasional Dharma Wanita Persatuan, Kementrian Agama dalam upaya deteksi dini wanita Indonesia bebas kanker serviks dan payudara.

"Serta merupakan rangkaian acara dalam memperingati hari Kemerdekaan Ke-77 Republik Indonesia, di mana sasaran dari kegiatan ini adalah Wanita usia subur (30-50 tahun) atau wanita yang sudah menikah, sudah pernah melakukan hubungan seksual," katanya.

Disampaikan dr. Rosita, kegiatan ini dilaksanakan sekaligus pemeriksaan Skrining Penyakit Tidak Menular (PTM) meliputi penimbangan Berat Badan, Tinggi Badan, Lingkar Perut, Cek Suhu Tubuh, Pemeriksaan kadar oksigen dlm darah, Pemeriksaan Tekanan Darah, Gula Darah Sewaktu, Asam Urat, kolesterol, Wawancara Faktor Resiko Penyakit Pada Keluarga dan Diri sendiri, Wawancara apakah Merokok, Minum Alkohol dan apakah Kurang Aktifitas Fisik.

"Kemudian dilanjutkan dengan masuk ke ruangan pemeriksaan SADANIS dan IVA, apabila ditemukan hasil IVA yang positif atau ditemukan infeksi atau masalah lainnya yang perlu dilakukan pemeriksaan lanjutan, maka saat itu juga pasien langsung dilakukan tindakan Krioterapi oleh Dokter Terlatih," jelas Rosita.

Kemudian lanjutnya, yang terakhir adalah pemberian obat beserta edukasi atau pelayanan informasi seputar pemberian obat dan hal-hal yang perlu dilakukan setelah dilakukan tindakan Krioterapi.

"Diharapkan kegiatan seperti ini akan bisa terus dilakukan di lain kesempatan bekerjasama dengan Dinas Kesehatan PP dan KB beserta Tenaga kesehatan terlatih, agar upaya pencegahan atau deteksi dini kanker leher rahim dan kanker payudara dapat tercapai," pungkasnya. (*)