Dinkes.kapuashulu - Tim Gugus Tugas Pencegahan Covid-19 Kabupaten Kapuas Hulu terus terus melakukan berbagai langkah pencegahan penyebaran Covid-19 di Kabupaten Kapuas Hulu. Setelah adanya satu warga terkonfirmasi Covid-19 di Kecamatan Putussibau, maka petugas kesehatan gerak cepat melakukan deteksi dini dengan melakukan Rapid Test
"Berdasarkan hasil trakcing atau penelusuran orang-orang yang kontak erat dengan pasien kedua yang terkonfirmasi positif COVID-19 di Ring 2, yaitu di tempat ibadah diperoleh sebanyak 9 orang terdiri para pastor dan beberapa tenaga administrasi, selanjutnya dilakukan pemeriksaan Rapid Test di Puskesmas Putussibau Utara pada tanggal 7 Juni 2020 dan semua hasilnya Non Reaktif," terang M. Nazaruddin, SKM.,MPH, Sekretaris Dinkes Kapuas Hulu selaku juru bicara pencegahan dan penanganan Covid-19 Kabupaten Kapuas Hulu, Selasa (9/6/2020).
Sedangkan di Ring 2 yaitu tempat tugas yang bersangkutan pada Dinas Penataan Ruang dan Cipta Karya, diperoleh sebanyak 156 orang, dan pada tanggal 8 Juni 2020 dilakukan pemeriksaan rapid test secara bertahap yang diadakan di dua tempat.
"Di Puskesmas Putussibau Utara sebanyak 63 orang, hasilnya 9 orang Reaktif, kemudian di Puskesmas Putussibau Selatan sebanyak 36 orang, hasilnya 11 orang Reaktif," sebut Nazaruddin.
Sisanya kata Nazaruddin, sebanyak 57 orang akan dilakukan pemeriksan rapid test besok pada 9 Juni 2020.
Nazaruddin memastikan, terhadap 20 orang reaktif tersebut, segera dilakukan pengambilan swab untuk selanjutnya dikirim ke Lab Rumah Sakit Untan Pontianak.
"Demikian juga, terhadap 20 orang reaktif tersebut, akan dilakukan tracking terhadap keluarganya dan juga dilakukan pemeriksaan rapid test," ucap Nazaruddin.
Nazaruddin menghimbau, dalam upaya memutus rantai penularan Covid-19 khususnya di Kabupaten Kapuas Hulu, bagi yang merasa pernah kontak erat dengan pasien, agar segera melaporkan diri ke Dinas Kesehatan atau melapor ke puskesmas terdekat untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
"Bagi orang yang hasil rapid test reaktif, mohon selama isolasi mandiri betul-betul menerapkan standar protokol isolasi mandiri sambil menunggu hasil PCR karena kita tidak tahu apakah nanti hasilnya Negatif atau Positif.
Hal ini demi untuk keselamatan keluarga dan keselamatan bersama," demikian pesan Nazaruddin.