Jika anda pernah bepergian ke daerah terdampak Corona.
Harap segera melapor dengan meng-klik tombol ini !.
LAPOR
DINAS KESEHATAN, PENGENDALIAN PENDUDUK
DAN KELUARGA BERENCANA
KABUPATEN KAPUAS HULU
 
Dinkes PP dan KB Gelar Kegiatan Audit Maternal Perinatal
Putussibau, Rabu 29 Jun 2022
PUTUSSIBAU - Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DKPPKB) Kabupaten Kapuas Hulu terus berupaya dalam menekan kasus Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Selasa (28/6/2022) kemarin, telah digelar kegiatan Audit Maternal Perinatal (AMP) di aula Kantor Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Kapuas Hulu, dengan melibatkan peserta terdiri dari Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk yang diwakili oleh Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Ade Hermanto, SKM, Tim Pengkaji AMP yang diwakili oleh Perkumpulan Obsteri dan Ginekologi Indonesia (POGI) dr. Erni Suryani Wongso, M.M., Sp.OG., dan Ikatan Bidan Indonesia (IBI) cabang Kapuas Hulu Dessi Wulantari, S.ST. Hadir juga dari Sub Koordinator Kesehatan Keluarga beserta staf, Tim Rujukan Kasus Kebidanan dan neonatal Kapuas Hulu, Bidan Koordinator, Bidan Puskesmas serta Bidan Desa Kecamatan Selimbau yang merupakan kecamatan penyumbang Kematian Ibu dan Puskesmas Jongkong yang merupakan kecamatan tempat Kematian Ibu. Dalam arahannya, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Ade Hermanto mewakili Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Kapuas Hulu menyampaikan bahwa kegiatan AMP ini merupakan proses pembelajaran yang dilakukan untuk menelusuri sebab kesakitan dan kematian ibu dan perinatal. "Baik yang dapat di cegah maupun TDK dapat di cegah," kata Ade Hermanto. Selain itu sambung Ade, kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan mutu pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) di seluruh Fasilitas kesehatan yang tersedia di kabupaten Kapuas Hulu. "Dengan harapan tidak ada lagi kesakitan dan kematian ibu dan perinatal kedepannya," harap Ade. Maka kata Ade, kegiatan AMP ini sangat penting, dan merupakan kegiatan pembelajaran, karena dari kegiatan tersebut dihasilkan kesepakatan dan rekomendasi agar kejadian yang sama tidak terjadi lagi dikemudian hari. Kegiatan selanjutnya adalah paparan kronologi kematian ibu, baik dari desa, rujukan, hingga di tempat kematian Ibu, kemudian dilanjutkan dengan pembahasan kasus oleh dr. Erni Suryani Wongso, M.M, Sp. OG., Dalam kesempatan tersebut dr. Erni Suryani Wongso, mengatakan pentingnya pemberian Antenatal Care (ANC) yang berkualitas. "Termasuk juga pengenalan tanda bahaya dan pencegahan komplikasi kehamilan oleh tenaga yang berkompetensi," jelas dr. Erni. Selain itu pesannya lagi, pastikan setiap persalinan di lakukan di fasilitas kesehatan yang memenuhi standar. "Baik dari sumber daya manusianya maupun sarana dan prasarananya, tidak kalah penting juga perlunya dukungan dari masyarakat dan lintas sektoral dalam penurunan Angka Kematian Ibu(AKI)," kata dr. Erni. Ditambahkan Dessi Wulantari, bahwa kerjasama lintas program serta promosi kesehatan sangat penting dalam rangka pemberdayaan masyarakat guna menurunkan Angka Kematian Ibu. Kegiatan diakhiri dengan pemberian rekomendasi oleh Tim Pengkaji AMP kepada Bidan desa, Bidan Puskesmas, Kepala Puskesmas dan Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana. (*)