Dinkes.kapuashulu - Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kapuas Hulu M. Nazaruddin, SKM.,MPH mengumumkan hasil pemeriksaan Swab Real Time Polymerase Chain Reaction (RT PCR) terhadap 5 warga Kapuas Hulu pada Jum’at (8/5/2020) malam.
Dari kelima pasien yang sampelnya diperiksa di Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) serta pada Laboratorium Rumah Sakit UNTAN Pontianak keseluruhan hasilnya Negatif COVID-19.
Diantara 5 pasien yang negatif tersebut, 2 diantaranya merupakan pasien yang sudah meninggal dunia yakni dari Kecamatan Badau dan Putussibau Utara.
“Hari ini kita baru saja menerima pemberitahuan resmi melalui surat yang dikirimkan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat tentang hasil pemeriksaan RT PCR terhadap 5 pasien yang sudah kita kirimkan sampelnya. Alhamdullilah, kelima pasien tersebut dinyatakan Negatif COVID-19,” ungkap Nazaruddin saat memberikan keterangan di Posko dan Pusat Informasi COVID-19 Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas Hulu.
Adapun rincian dari kelima pasien tersebut diantaranya Pasien 01: Laki-laki,53 tahun dari Kecamatan Badau. Pasien tersebut meninggal dunia saat menjalani perawatan di RSUD dr.A.Diponegoro Putussibau dan dikebumikan di Pemakaman Umum Kecamatan Putussibau Selatan;
2. Pasien 02: Perempuan, 44 tahun dari Kecamatan Badau. Pasien ini merupakan keluarga dari pasien 01, saat ini dalam keadaan sehat dan sudah kembali ke rumahnya;
3. Pasien 03: Perempuan, 51 tahun dari Kecamatan Badau. Pasien juga merupakan keluarga dari pasien 01, saat ini dalam keadaan sehat dan sudah kembali ke rumahnya;
4. Pasien 04, Laki-laki, 52 tahun dari Kecamatan Putussibau Utara. Pasien tersebut meninggal dunia saat menjalani perawatan di RSUD dr.A.Diponegoro Putussibau dan dikebumikan di Pemakaman Katolik Kecamatan Putussibau Utara;
5. Pasien 05: Perempuan, 27 tahun dari Kecamatan Putussibau Utara. Pasien teresebut adalah ibu hamil yang dirujuk ke Pontianak karna memerlukan penanganan lanjut terkait kehamilan dan persalinan.
Menurut Nazaruddin, kelima pasien tersebut sebelumnya dilakukan pemerikasaan RT PCR karna setelah dilakukan pemeriksaan Rapid Test Diagnostic (RDT) diperoleh hasil reaktif sehingga sesuai prosedur yang berlaku maka dilaksanakan pengambilan sampel dan pemeriksaan lanjutan. Nazaruddin menambahkan bahwa dengan keluarnya hasil tersebut diharapkan dapat disikapi dengan bijak oleh semua pihak.
“Saya harap tidak ada lagi stigma negatif terutama terhadap pasien maupun keluarga apalagi sampai mengucilkan karna sudah jelas hasil pemeriksaannya negatif berarti yang bersangkutan tidak terpapar COVID-19," pesan Nazaruddin.
Yang terpenting tambahnya, sekarang adalah bagaimana seluruh masyarakat harus berusaha memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19, dengan mematuhi imbauan pemerintah.
"Seperti menjaga jarak, cuci tangan, menggunakan masker, tetap dirumah serta menghindari kerumunan dan keramaian,” pungkas Nazaruddin.