Dinkes.kapuashulu - Sebagai langkah antisipasi dini penyebaran Covid-19, tenaga medis yang sempat menangani pasien reaktif rapid test Covid-19, asal Badau yang meninggal, Senin (20/4/2020) tetap diisolasi.
Nazarudin Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten menyebutkan total ada 19 tenaga medis di Kapuas Hulu yang diisolasi setelah melakukan kontak langsung dengan pasien reaktif rapid test Covid -19 asal Kecamatan Badau .
"Untuk tenaga medis dari RSUD dr. Achmad Diponegoro Putussibau itu ada 16 orang yang diisolasi di mess Pemda terdiri dari tiga dokter dan sisanya perawat. Sementara di Puskesmas Badau ada 3 (tiga) tenaga kesehatan yang diisolasi yakni satu dokter dan dua perawat," terang Nazaruddin, Selasa (21/4/2020).
Nazarudin mengungkapkan, bukan hanya tenaga kesehatan saja yang diisolasi, namun dua orang keluarga pasien reaktif rapid test Covid - 19 juga ikut diisolasi.
"Mereka ini yang mengantar pasien dirujuk kerumah sakit kemarin, sekarang mereka masih diisolasi dirumah sakit dan sudah diperiksa kesehatannya dan hasilnya negatif reaktif rapid test Covid - 19," ujarnya.
Lanjut Nazarudin, isolasi yang dilakukan terhadap tenaga medis di Kapuas Hulu ini untuk pencegahan dan kewaspadaan dini dalam penyebaran Covid -19.
"Walau pasien asal Badau yang meninggal kemarin menunjukkan reaktif rapid test Covid - 19, namun hasil swabnya kita masih menunggu dari Pontianak. Namun ini sebagai antisipasi kita saja," timpalnya.
Nazarudin berharap, agar hasil swab yang dikirim tersebut dapat segera keluar dan diharapkan hasilnya negatif.