DINAS KESEHATAN, PENGENDALIAN PENDUDUK
DAN KELUARGA BERENCANA
DAN KELUARGA BERENCANA
KABUPATEN KAPUAS HULU
PUTUSSIBAU - Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Kabupaten Kapuas Hulu menghimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dini terhadap penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang terjadi saat ini.
Kepala Sub Koordinator P3M Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan KB Kabupaten Kapuas Hulu mengungkapkan bahwa kasus DBD di Kabupaten Kapuas Hulu menunjukkan adanya peningkatan.
"Kasus Demam Berdarah Dengue di Kabupaten Kapuas Hulu menunjukkan peningkatan, dan sudah menyebar ke beberapa kecamatan," katanya.
Dari hasil Penyelidikan Epidemiologi (PE) didapatkan bahwa di Desa Teluk Sindur Kecamatan Bika perlu dilaksanakan Fogging Fokus.
"Kita dari Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana melalui Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P3) dan Puskesmas Bika melaksanakan Fogging Fokus di Desa Teluk Sindur pada Hari Rabu, 11 Mei 2022 kemarin," ungkapnya.
Dikatakan Ka Sub Koordinator P3M, Foging fokus dilaksanakan di radius 100 meter dari rumah penderita. Rumah yang dilaksanakan Fogging fokus sebanyak 216 rumah.
"Fogging fokus dilaksanakan untuk memberantas nyamuk dewasa yang dimungkinkan membawa virus Dengue," tambahnya.
Untuk mencegah penyebaran Demam Berdarah Dengue perlu dilaksanakan 3M plus (Menguras, Menutup dan Mengubur atau Mendaur Ulang barang-barang bekas yang berpotensi sebagai tempat perkembangan nyamuk Plus menggunakan obat anti nyamuk dan lain-lain.
Sebagaimana diketahui, Demam Berdarah Dengue adalah penyakit yang ditularkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti.
Penyakit ini masih menjadi salah satu isu kesehatan masyarakat di Indonesia termasuk Kabupaten Kapuas Hulu. Bahkan, tingkat keterjangkitan penyakit DBD masih merupakan salah satu yang tertinggi di antara negara-negara Asia Tenggara. Penyebab DBD adalah virus dengue yang ditularkan kepada manusia melalui nyamuk Aedes aegypti. (*)