Jika anda pernah bepergian ke daerah terdampak Corona.
Harap segera melapor dengan meng-klik tombol ini !.
LAPOR
DINAS KESEHATAN, PENGENDALIAN PENDUDUK
DAN KELUARGA BERENCANA
KABUPATEN KAPUAS HULU
 
Bupati Buka Kampanye Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2022
Putussibau, Minggu 27 Mar 2022

PUTUSSIBAU - Kampanye Penurunan Stunting Kabupaten Kapuas Hulu Tahun 2022 digelar Minggu (27/3/2022).

Kegiatan yang berlangsung di Gedung DPRD Kabupaten Kapuas Hulu itu dibuka langsung oleh Bupati Kapuas Hulu Fransiskus Diaan, dengan melibatkan beberapa OPD dilingkungan Pemkab Kapuas Hulu, perwakilan Komisi IX DPR RI dan Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Barat. 

Dari Dinas Kesehatan Hadir Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan KB H. Sudarso beserta para Kepala Bidang, Kepala Sub Koordinator dan jajaran dilingkungan Dinkes P2KB Kabupaten Kapuas Hulu.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Kapuas Hulu Fransiskus Diaan mengucapkan terima kasih kepada Perwakilan Anggota Komisi IX DPR RI, dan Perwakilan BKKBN Provinsi Kalbar yang telah berkenan menyelenggarakan kegiatan kampanye percepatan penurunan stunting. 

"Terimakasih juga saya sampaikan kepada para Kepala Organisasi Perangkat Daerah terkait, yang telah melakukan konvergensi dalam upaya percepatan penurunan stunting di wilayah Kabupaten Kapuas Hulu," ucap Bupati.

Lebih lanjut Bupati menyampaikan, bahwa seperti diketahui bersama keadaan gizi masyarakat Indonesia pada saat ini masih belum menggembirakan, salah satu diantara masalah tersebut adalah stunting (pendek). 

Dikatakan Bupati, stunting akibat kekurangan gizi yang terjadi pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) tidak hanya menyebabkan hambatan pada pertumbuhan fisik dan meningkatkan kerentanan terhadap penyakit.

"Namun juga mengancam perkembangan kognitif yang akan berpengaruh pada tingkat kecerdasan dan produktivitas anak, serta risiko terjadinya gangguan metabolik yang berdampak pada risiko terjadinya penyakit degeneratif seperti diabetes melitus, hiperkolesterol, hipertensi, bahkan stroke pada saat usia dewasa," papar Bupati.

Selain itu lanjut Bupati, pandemi covid-19 juga menjadi tantangan tersendiri dalam upaya percepatan penurunan stunting. 

"Namun capaian penurunan sudah baik selama 2 tahun terakhir, yang telah berhasil menurunkan persentase stunting dari 32,9 persen pada tahun 2020, menjadi 31,2 persen pada tahun 2021, maka ini harus terus dipertahankan untuk mencapai target pada akhir tahun 2024," pinta Bupati Fransiskus Diaan.

Menurut orang nomor satu di Bumi Uncak Kapuas ini, tantangan utama penanganan stunting adalah tidak terjadinya konvergensi pelaksanaan program dan kegiatan.

"Sehingga berbagai program dan kegiatan penanganan stunting yang tersebar melalui berbagai mekanisme pendanaan baik di pusat maupun daerah tidak terlaksana secara lengkap di suatu lokus, dalam hal ini ditingkat desa," ucap Bupati Sis, sapaan akrab Fransiskus Diaan.

Oleh karenanya, Fransiskus Diaan meminta kepada seluruh OPD terkait supaya melakukan koordinasi, agar kegiatan mulai dari perencanaan sampai pelaksanaan hingga tingkat desa dapat tepat sasaran.

"Serta mengoptimalkan kampanye perubahan perilaku terkait stunting kepada masyarakat," pungkas Bupati.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Kapuas Hulu H. Sudarso menyampaikan bahwa, pihaknya dengan segenap sumber daya yang ada akan terus mengoptimalkan upaya penurunan stunting.

"Tentunya melalui pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh seluruh tenaga kesehatan Puskesmas se Kapuas Hulu untuk masyarakat hingga ditingkat desa. Kemudian memberikan edukasi tentang pentingnya pemenuhan kebutuhan gizi terhadap ibu hamil dan balita, serta pemantauan tumbuh kembang anak secara rutin," papar Sudarso.

Sudarso juga mengajak seluruh stakeholder, lintas sektor terkait lainnya agar bersama - sama melakukan gerakan merubah perilaku masyarakat dalam upaya percepatan penurunan stunting di daerah.

"Karena masalah stunting ini berkaitan dengan banyak faktor, sehingga semua harus terlibat aktif mensinkronkan program kegiatan penanganan stunting tersebut," tuntasnya. (*)