Jika anda pernah bepergian ke daerah terdampak Corona.
Harap segera melapor dengan meng-klik tombol ini !.
LAPOR
DINAS KESEHATAN, PENGENDALIAN PENDUDUK
DAN KELUARGA BERENCANA
KABUPATEN KAPUAS HULU
 
Kasi Gizi Menjadi Narasumber Rembuk Stunting di Kecamatan Embaloh Hulu
Embaloh Hulu, Rabu 29 Sep 2021

EMBALOH HULU - Dalam rangka menekan angka stunting di Kabupaten Kapuas Hulu, para stakeholder terkait, lintas sektoral kabupaten dan kecamatan terus melakukan berbagai langkah.

Beberapa waktu lalu kembali digelar Koordinasi,  Konvergensi lintas Program dan lintas sektor, Rembuk stunting di Kecamatan Embaloh Hulu, Lokus Stunting Terintegrasi.

Kepala Seksi Gizi, Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas Hulu Siti Wahdah, S.Gz, M.PH menyampaikan, pencegahan stunting dilakukan melalui intervensi gizi yang terpadu, mencakup intervensi gizi spesifik dan gizi sensitif.

"Intervensi gizi spesifik menyasar penyebab stunting, meliluti kecukupan asupan makanan dan gizi, pemberian makan, perawatan dan pola asuh, pengobatan infeksi/penyakit," ungkap Wahdah yang juga sebagai narasumber dalam kegiatan tersebut.

Tujuan komitmen bersama ini untuk menyelenggarakan intervensi gizi spesifik dan gizi sensitif secara konvergensi dalam rangka percepatan penurunan stunting diwilayah Kabupaten Kapuas Hulu Tahun 2021.

Kegiatan di hadiri oleh seluruh Kepala Desa, tenaga kesehatan,  Pustu/Polindes dan Puskesmas yang ada di Kecamatan Embaloh Hulu. Kegiatan dibuka oleh Camat Embaloh Hulu, Drs. Hermanus Jemayung.

Narasumber berasal dari kasi gizi dinas kesehatan dan Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa  Kapuas Hulu.

Lebih lanjut Siti Wahdah menyampaikan, kelompok intervensi gizi spesifik intervensi prioritas yang diidentifikasi sebagai paling berdampak pada pencegahan stunting dan ditujukan untuk menjangkau semua sasaran prioritas.

"Intervensi pendukung yang berdampak pada masalah gizi dan kesehatan lain yang terkait stunting dan dilakukan setelah intervensi prioritas," kata dia.

Intervensi prioritas sambung Wahdah, sesuai kondisi yang dilakukan dengan kondisi tertentu, termasuk kondisi darurat bencana (program gizi darurat)

Dijelaskannya, upaya percepatan pencegahan stunting akan lebih efektif, apabila intervensi gizi spesifik dan intervensi gizi sensitif dilakukan secara konvergen. 

"Konvergensi penyampaian layanan membutuhkan keterpaduan proses perencanaan  penganggaran, dan pemantauan program/kegiatan pemerintah secara lintas sektor, untuk memastikan tersedianya setiap layanan intervensi gizi spesifik kepada keluarga sasaran prioritas dan intervensi gizi sensitif untuk semua kelompok masyarakat," paparnya.

Dengan kata lain tambah Wahdah, konvergensi didefinisikan sebagai sebuah pendekatan intervensi yang dilakukan secara terkoordinir, terpadu dan bersama-sama pada target sasaran wilayah geografis dan rumah tangga prioritas untuk mencegah stunting. (*)