DINAS KESEHATAN PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA
KABUPATEN KAPUAS HULU
 
Sikapi Covid-19, Dinkes Kapuas Hulu Gelar Pertemuan Koordinasi
Putussibau, Rabu 18 Mar 2020

Menyikapi perkembangan kasus Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) yang tengah mewabah diberbagai negara, termasuk Indonesia, dan Kalimantan Barat, Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas Hulu menggelar pertemuan Koordinasi Kewaspadaan dan Kesiapsiagaan terhadap penyebaran Covid-19 di aula Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas Hulu, Rabu (18/3/2020)

Pertemuan dipimpin langsung Plt. Sekretaris Dinkes Kapuas Hulu H. Abang Muhammad Nasir. Hadir Sekretaris Dinkes Kapuas Hulu M. Nazaruddin, S.KM,.MPH beserta jajaran dilingkungan Dinkes Kapuas Hulu.

Hadir juga Direktur RSUD dr. Achmad Diponegoro Putussibau, RSUD Semitau, RSUD Bergerak Badau, para Kepala Puskesmas dan Dokter di 23 Kecamatan se Kapuas Hulu. Adapun narasumber kegiatan dari Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) RSUD Achmad Diponegoro Putussibau.

Sekretaris Dinkes Kapuas Hulu M. Nazaruddin mengungkapkan, tujuan dilaksanakannya kegiatan tersebut yakni untuk mengkoordinasikan dan mengkomunikasikan kesiapan di masing - masing Puskesmas dan Rumah Sakit dalam pencegahan dan penanggulangan Covid - 19 tersebut.

"Baik itu terkait SDM maupun logistik, selain itu untuk meningkatkan pemahaman, sekaligus menyamakan persepsi dalam pencegahan dan penanggulangan Covid-19, terkait dengan sistem rujukan, SOP dan sebagainya," terang Nazaruddin.

Terkait dengan sejumlah isu yang beredar di Kapuas Hulu, sampai detik ini tegas Nazaruddin, belum ada terkonfirmasi positif menderita Covid-19.

"Memang ada yang kita rujuk, karena memenuhi unsur gejala, sesak, demam, batuk filek, namun informasi sampai saat ini tekanan darah, suhu tubuh laju pernapasan sudah optimal," katanya.

Terkait dengan SDM, Nazaruddin memastikan bahwa sebagain dokter di 23 Pada sudah siap, hanya saja logistik yang hampir di semua daerah mengalami kendala 

"Termasuk Kapuas Hulu masih terbatas, mulai dari masker, dan alat pengamanan APD, namun kita sudah usulkan pengadaan," tambah Nazaruddin.

Dirinya juga mengingatkan agar masyarakat yang ada di wilayah perbatasan agar terus memantau perkembangan keluar masuk orang diwilayah masing - masing.

"Takutnya ada masyarakat kita yang berada di negara seberang masuk ke daerah kita melalui jalan tikus, itu kekhawatiran kami, kami kesulitan menelusuri jejak kalau tidak melalui pintu resmi (PLBN), jadi ini memang perlu penanganan terintegrasi," ucap Nazaruddin.

Namun kata dia, jika melalui PLBN Badau tentu mudah dideteksi, karena disana ada alat pemeriksaan lengkap. Oleh karenanya, Nazaruddin mengharapkan kerjasama semua pihak, terutama masyarakat diwilayah perbatasan.

"Kalau diketahui menggunakan jalan tikus segera direkomendasikan ke fasilitas kesehatan terdekat, agar kami bisa melacak lebih lanjut terhadap mereka, jadi kita bisa melakukan langkah preventif sebelum itu terjadi," pungkas Nazaruddin. (*)