Jajaran dilingkungan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kapuas Hulu menghadiri Rapat Kerja Kesehatan Nasional (Rakerkesnas) tahun 2020 yang diselenggarakan di Jl-Expo Convention Center and Theatre Jakarta International Kemayoran Jakarta pada 18-21 Februari lalu.
Hadir mewakili Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas Hulu diantaranya Sekretaris DinkesNazaruddin, SKM.,M.PH, kemudian direktur RSUD dr Achmad Diponegoro Putusssibau drg. Poltak Tambunan, Direktur RSUD Semitau dr Yuliana Tjawan dan Direktur Rumah Sakit Bergerak Badau dr Liha Soliha.
Sekretaris Dinkes Kapuas Hulu DinkesNazaruddin, SKM.,M.PH, menjelaskan, kegiatan yang dihadiri pihaknya itu dibuka langsung oleh Menteri Kesehatan RI.
Lebih lanjut ia mengatakan, kegiatan itu dalam rangka penguatan koordinasi dan sinergisme antara pusat dan daerah guna percepatan pelaksanaan pembangunan kesehatan tahun 2020, serta perencanaan program kesehatan tahun 2021.
"Maka Kemenkes RI melaksanakan kegiatan Rakerkesnas tersebut, dengan mengundang jajaran Dinas kesehatan dari daerah," ucapnya.
Dikatakan Nazaruddin, kegiatan tersebut sebagai forum tingkat nasional bidang kesehatan dalam merumuskan rencana aksi program kegiatan yang akan dilakukan tahun 2020-2024.
"Tujuannya tentu kita diharapkan meningkatkan kinerja dan capaian indikator-indikator prioritas kesehatan yang melibatkan sinergisme, integrasi dan kolaborasi pemerintah pusat, provinsi dan kita di daerah," ulasnya.
Selain itu tambah Nazaruddin, kegiatan Rakerkesnas tersebut lebih menekankan peran lintas sektor serta peran swasta dalam rangka mewujudkan SDM unggul menuju Indonesia Maju 2045.
"Tujuan khusus kegiatan yang kita ikuti itu salah satunya strategi pelaksanaan kegiatan pembangunan kesehatan 2020, kemudian merumuskan rencana aksi program kegiatan tahun 2020 yang fokus pada peningkatan kinerja dan capaian terhadap sejumlah indikator prioritas program kesehatan," papar Nazaruddin.
Adapun output yang diharapkan dari pertemuan itu kata Nazaruddin, yakni terinformasinya kebijakan pembangunan kesehatan tahun 2020 - 2024, kemudian dukungan lintas sektor dalam program prioritas Kementerian Kesehatan.
"Selain itu kita dari daerah juga diharapkan memberikan masukan terkait isu - isu strategis dalam sesi paralel praktek baik dari pembelajaran," pungkasnya. (*)