PUTUSSIBAU - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kapuas Hulu terus mengupayakan sejumlah langkah strategis dalam rangka percepatan penanganan pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) di wilayah tersebut.
Pada 28 - 30 Juni 2021 lalu, telah dilaksanakan On the Job Training (OJT) Aplikasi SiLacak (Sistem Informasi Pelacakan) bagi Petugas Pelacakan Kasus Tracer Puskesmas di Kabupaten Kapuas Hulu
Tahun 2021, yang dilaksanakan oleh Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas Hulu.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Bidang P2P Herberia Karosekali, SKM menyampaikan, Kementrian Kesehatan Republik Indonesia bersama Satgas Penanganan Covid telah meluncurkan program penguatan Tracing melalui Aplikasi SiLacak.
"Sistem Informasi Pelacakan Tracing/ Pelacakan merupakan bagian dari upaya 3T yakni Testing, Tracing dan Treatment," jelas Herberia.
Dengan Penguatan program tersebut sambung Herberia, diharapkan dapat mendeteksi lebih dari 80 persen kontak erat dari kasus konfirmasi yang ada.
"Target pelacakan kontak /contact tracing minimal 80 persen dan, dikarantina 72 jam sejak terkonfirmasi dan minimal 80 persen kontak erat dilakukan pemantauan," tambahnya.
Herberia menyebutkan, pada Tahun 2020 Kasus Positif COVID-19 124 kasus (Positive rate 9.9 persen) tersebar di 15 Kecamatan dari
23 Kecamatan di Kabupaten Kapuas Hulu.
"Untuk itu sangatlah penting dilakukan 3T yaitu Tracing, Testing, Treatment di wilayah Kabupaten Kapuas Hulu," ucap Herberia.
Oleh karenanya lanjut Herberia, untuk mendukung kegiatan tersebut akan dilaksanakannya OJT
Aplikasi Sistem Informasi Pelacakan (SILACAK) bagi Petugas Surveilans dan pengolah data Tracer Puskesmas.
"Melalui kegiatan OJT tersebut diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan petugas surveilans dan
tracer dalam pelaksanaan 3T atau Tes Lacak dan Isolasi untuk penanganan COVID-19," harapnya.
Disamping itu diharapkan pula dapat meningkatkan pengetahuan Tracer Puskesmas dalam mengidentifikasi dalam pelacakan kasus, dan menginput data di aplikasi SiLacak.
"Dan dapat meningkatkan pengetahuan petugas Surveilans /pengolah data dalam memonitoring dan menganalisa data yang ada,"pungkas Herberia. (*)