Jika anda pernah bepergian ke daerah terdampak Corona.
Harap segera melapor dengan meng-klik tombol ini !.
LAPOR
DINAS KESEHATAN, PENGENDALIAN PENDUDUK
DAN KELUARGA BERENCANA
KABUPATEN KAPUAS HULU
 
Deteksi Dini Faktor Resiko PTM, Nakes Kunjungi Posbindu PTM Desa Nanga Semangut
Bunut Hulu, Jumat 11 Jun 2021

BUNUT HULU - Deteksi Dini Penyakit Tidak Menular (PTM) di Posbindu, tenaga kesehatan Puskesmas Bunut Hulu Kecamatan berikan pelayanan kesehatan di Desa Nanga Semangut, Jumat 11 Juni 2021.

Kepala Puskesmas Bunut Hulu Hardi, SKM mengatakan, pihaknya terus berupaya agar pelayanan kesehatan tetap maskimal, dan masyarakat dengan mudah menjangkau pelayanan kesehatan dari tenaga kesehatan Puskesmas.

"Untuk itu kita selalu konsisten hadir di setiap desa, dengan berbagai program kesehatan salah satunya Posbindu PTM," kata Kapus.

Maka kata Kapus, dengan adanya POSBINDU PTM  semakin mendekatkan Jangkauan Pelayanan Kesehatan Usia Produktif 15-59 tahun dan dapat mendeteksi secara dini faktor risiko penyakit tidak menular.

"Maka kita selalu himbau masyarakat untuk datang ke Posbindu PTM, ini menjadi upaya kita agar dapat mendeteksi secara dini faktor resiko penyakit tidak menular," ulas Kapus.

Pelayanan kesehatan di Posbindu PTM Desa Nanga Semangut itu dilaksanakan oleh Wanda Sari, S.Kep.Ners dan Nini Maryani, A.Md.Keb.

Kapus optimis semakin banyak masyarakat yang sadar akan pentingnya kesehatan, serta mau datang memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan, maka upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat bisa optimal.

"Dengan kegiatan Posbindu PTM  ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan kesehatan, baik fisik maupun psikologis, melalui kegiatan posbindu  yang mandiri dalam masyarakat," katanya.

Selain itu dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk membina sendiri kesehatan serta peran keluarga dalam mengatasi kesehatan.

"Dapat mendeteksi secara dini faktor resiko penyakit tidak menular seperti hipertensi dan diabetes militus," jelasnya.

Posbindu PTM Desa Nanga Semangut dihadiri oleh 44 warga yang memeriksa kesehatan, kemudian tenaga Kesehatan 3 orng, dan Kader terintegrasi 8 orang. Kegiatan dilaksanakan dengan menerapkan Prokes 5 M. (*)