BADAU - Guna memperlancar proses implementasi program fingerprint, Direktur Rumah Sakit Bergerak Badau Kecamatan Badau Kabupaten Kapuas Hulu dr. Liha bersama penanggungjawab bagian kepegawaian RSB Badau Ahmad Afandi, S.Kep.Ns menggelar sosialisasi, Senin. (12/4/2021).
Sosialisasi tentang absensi sidik jari itu dilaksanakan di ruang pertemuan RSB Badau, yang dihadiri oleh seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) maupun Non ASN pada RSB Badau.
Dalam kesempatan tersebut, dr. Liha mengatakan fingerprint adalah sebuah sistem aplikasi laporan absensi dalam bentuk print out sidik jari.
"Kebijakan absensi finger print menjadi peralihan antara sistem absensi manual tandatangan dan digital," kata dr. Liha.
Dijelaskannya, sistem fingerprint ini adalah salah satu sistem digitalisasi yang diterapkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas Hulu ke seluruh instansi yang di naungi oleh Dinas Kesehatan Kapuas Hulu.
"Salah satunya Rumah Sakit Bergerak Badau yang terletak di batas negara Kecamatan Badau Desa Kekurak," terang dia.
Direktur RSB Badau ini memastikan pihaknya siap mendukung absensi fingerprint tersebut, dalam upaya terus meningkatkan kedisiplinan pegawai dilingkungan RSB Badau.
Absensi sidik jari ini merupakan langkah maju Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas Hulu untuk meningkatkan disiplin pegawainya.
Sebelumnya, Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas Hulu telah mengundang para Direktur RSUD dan Kepala Puskesmas se Kabupaten Kapuas Hulu dalam rangka Sosialisasi dan bimbingan teknis penggunaan Absensi Elektronik dan Aplikasi SIMJALIN. (*)