Dinkes.kapuashulukab.go.id - Dalam rangka mewujudkan persalinan aman, bayi sehat ibu selamat, Puskesmas Boyan Tanjung melaksanakan
evaluasi program persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K) di Desa Teluk Geruguk, Kecamatan Boyan Tanjung, Minggu (7/3/2021).
Kegiatan tersebut dihadiri langsung Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas Hulu H. Sudarso, S.Pd.,MM, Camat Boyan Tanjung, Babinsa, Kepala Puskesmas beserta bidan Puskesmas dan bidan desa, Kepala Desa, tokoh masyarakat, tokoh agama, dukun bayi, ibu hamil dan keluarga ibu hamil.?1;
Kepala Puskesmas Boyan Tanjung Ahmad Yadi, SKM menyampaikan, kegiatan evaluasi tersebut untuk merevitalisasi program P4K yang sudah dilakukan di Desa.
"Sehingga terwujudnya persalinan yang aman sesuai standar, kemudian ibu melahirkan selamat dan bayinya sehat," ungkap Ahmad Yadi.
Pada kesempatan yang sama, Camat Boyan Tanjung H. Tabrani, S.AP menyampaikan, untuk mewujudkan cita-cita kecamatan sehat perlu keterlibatan semua pihak.
"Di Kecamatan Boyan Tanjung masih terdapat beberapa permasalahan seperti stunting dan juga kematian ibu dan bayi," ungkap Camat.
Untuk itu kata camat, perlu adanya kerjasama dari dukun bayi untuk bermitra dengan bidan, adanya pembagian tugas sesuai kewenangan masing-masing sehingga persalinan yang aman bisa dilakukan.
"Jadi hal-hal yang tidak di inginkan bisa di cegah sedini mungkin," harap Camat.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas Hulu H. Sudarso, S.Pd.MM menyampaikan,
ketika ada kematian ibu atau bayi akan selalu di lakukan audit yang bertujuan mencari akar permasalahan sehingga kejadian serupa tidak terulang kembali.
"Setiap ibu hamil hendaknya dilakukan perencanaan persalinan secara matang mulai dari tempat persalinan, transportasi, biaya persalinan, pendamping dan pendonor darah," pesan Kadinkes.
Selain itu aetiap bidan desa harus melakukan jemput bola kepada ibu hamil yang tidak berkunjung, serta terus menerus melakukan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat khususnya masyarakat awam terkait masalah kesehatan.
"Bidan desa selalu dilakukan evaluasi apakah melaksanakan tugas dan fungsinya dengan baik, jika kinerjanya tidak baik bisa di pindahkan ataupun diberhentikan," tegas Kadinkes.
Adapun dalam materi P4K yang disampaikn Jamilah, SKM, kematian ibu dan bayi sebagian besar disebabkan 3 faktor terlambat, pertama terlambat mengambil keputusan, sehingga terlambat untuk mendapat penanganan. Kemudian Terlambat sampai ke tempat rujukan karena kendala transportasi dan
Terlambat mendapat penanganan karena terbatasnya sarana dan sumber daya manusia.
"Penyebab kematian ibu sebagian besar karena pendarahan. Oleh karena itu program P4K bertujuan untuk menyelesaikan masalah tersebut, dimana dari awal kehamilan harus di rencanakan dengan baik dimana tempat persalinan, siapa penolong persalinan, siapa pendamping persalinan, bagaimana biaya persalinan, transportasi yang akan dipakai ke fasilitas kesehatan dan siapa pendonor darah yang dipersiapkan," paparnya.
Kemudian kegiatan di lanjutkan dengan diskusi dengan tokoh masyarakat dan dukun bayi.
Kegiatan di akhiri penandatanganan perjanjian kemitraan bidan dengan dukun bayi yang ada di Desa Teluk Geruguk. (*)