Jika anda pernah bepergian ke daerah terdampak Corona.
Harap segera melapor dengan meng-klik tombol ini !.
LAPOR
DINAS KESEHATAN, PENGENDALIAN PENDUDUK
DAN KELUARGA BERENCANA
KABUPATEN KAPUAS HULU
 
Gubernur Kalbar Resmikan RS Pratama Semitau
Semitau, Kamis 24 Jan 2019
Gubernur Kalimantan Barat, H. Sutarmidji meresmikan bangunan Rumah Sakit Pratama Semitau, Rabu (23/1) pukul 12.30 Wib. Peresmian itu dihadiri Sekjen Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Oscar Primadi, Ketua DPRD Prov Kalbar, Kebing L berserta anggotanya Kadri, Bupati Kapuas Hulu, AM Nasir, Ketua DPRD Kapuas Hulu, Rajuliansyah berserta OPD dan beberapa Dewan se Kapuas Hulu.
Dalam sambutannya meresmikan rumah sakit tipe D tersebut, Sutarmidji menegaskan bahwa peningkatan sektor kesehatan dan pendidikan adalah yang utama. Sebab hal ini berkaitan dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia di Kalbar.
"Kita jangan terbuai besarnya sumber daya alam, itu semua akan habis kalau pengelolaannya tidak baik. Kalau sumber daya manusianya tidak disiapkan dari sekarang kita akan jadi miskin di daerah sendiri," tegasnya.
Sutarmidji sangat mengapresiasi perhatian Kementerian Kesehatan terhadap Kalbar, khususnya Kapuas Hulu. Sebab telah dibangun sebuah rumah sakit yang mewah di kabupaten perbatasan yang juga merupakan wajahnya negara Indonesia. "Terimakasih pada Pemerintah Pusat yang telah memberikan DAK (Dana Alokasi Khusus) bagi kami di Kalbar," tegasnya.
Kepada pengurus RS Pratama Semitau, Gubernur Kalbar menegaskan harus ada trobosan-trobosan yang baik dalam pelayanan medis. "Pimpinan rumah sakit harus beri inovasi baru agar pelayanan kesehatan itu prima dan baik kepada masyarakat. Mengurus rumah sakit memang tak gampang untuk itu pelayanan di rumah sakit Pratama Semitau harus tegas," ucapnya.
Sekjen Kemenkes RI, Oscar menuturkan RS Pratama Semitau  dibangun pada tahun 2017 menggunakan DAK Prioritas Daerah dari Pemerintah Pusat sebesar 4,5 miliar lebih. Berikutnya tahun 2018 dialokasikan kembali Rp 19 ,4 miliar. Sehingga totalnya dana untuk rumah sakit ini Rp 24 milyar lebih. "Ini bukan hal kecil, tapi masih ada kekurangan untuk pembangunan yang perlu dilengkapi lagi dari Pemprov dan Pemkab setempat," ujar Sekjen.
Sekjen menegaskan, Kemenkes RI komitmen dalam meningkatkan mutu kesehatan di perbatasan, terutama di wilayah Kalbar. Sebab itu fasilitas yang telah dibangun harus dimanfaatkan dengan sebaik mungkin untuk kebutuhan kesehatan masyarakat. "Seperti halnya rumah sakit Semitau ini hendaknya dimanfaatkan dan dipelihara bersama oleh masyarakat Semitau dan sekitarnya," tuntas Sekjen Kemenkes RI.
Sementara Bupati Kapuas Hulu, AM Nasir SH mengatakan, peresmian RS Pratama Semitau merupakan sejarah baru bagi kecamatan Semitau dan Kapuas Hulu. Ini merupakan perjuangan yang panjang dari kabupaten Kapuas Hulu dan didukung Pemprov Kalbar.
"Tahun 2015 usulan rumah sakit ini disetujui. Usulan itu dari Kadis Kesehatan Kabupaten Kapuas Hulu dan Kadis Kesehatan Provinsi Kalbar," tuturnya.
Dari persetujuan usulan itu kemudian muncul penganggarannya di bulan September tahun 2017. Setelah koordinasi lanjutan, dari dana tersebut terealisasi pengadaan alat kesehatan, untuk fisik rumah sakit dipending. Tahun 2018 baru terealisasi fisik gedungnya.
"Kita tahu ada beberapa kecamatan yang jauh ke Putussibau. Sehingga sulit untuk mendapat pelayanan rumah sakit," ujarnya.
Seperti kecamatan Semitau, Suhaid, Seberuang, Silat Hulu dan Silat Hilir, itu jauh sekali dari Putussibau. "Jadi diambilah kebijakan pembangunan RS Pratama ini diantara Semitau dan Suhaid dan berada ditepi sungai, sehingga bisa dimanfaatkan masyarakat dijalur sungai dan sekitar dua kecamatan ini," tuntas Bupati. (*)